SERANG, Pilarnesia.com — Jika alam tidak dijaga keseimbangannya, maka yang terjadi adalah kerusakan dan dampak buruk. Dampak buruk alam akan berdampak juga pada kesehatan manusia. Maka dari itu orang-orang perlu mengetahui pentingnya menjaga kelestarian alam supaya alam tetap seimbang dan bisa bersahabat dengan manusia dan satwa-satwa lain.
Bahkan, dalam kasus yang lebih ekstrem, kerusakan alam yang disebabkan karena ketidakpedulian manusia terhadap keseimbangan alam bisa mengakibatkan bencana yang merugikan manusia dan hewan lain. “Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi. Maka dari itu, penting bagi kita untuk mengetahui pentingnya menjaga kelestarian alam”,demikian menurut anggota MPR dari Fraksi Gerindra , H. Desmond J. Mahesa , Rabu (17/05/23) dikediamannya yang menjadi rumah aspirasi yang beralamat di Komplek Depag Ciwaru, Cipocok, Kota Serang, Banten.
Pembahasan tentang Pancasila dan pelestarian alam tersebut disampaikan dalam acarap pertemuan dalam rangka sosialisasi empat pilar Pancasila yang dihadiri oleh kader partai, tokoh masyarakat dan warga masyarakat dari Kabupaten Serang yang kebetulan diundang hadir di rumah aspirasi H. Desmond J. Mahesa, SH.MH.
Dalam rangka sosialisasi ini, anggota DPR /MPR RI yang juga ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten tersebut juga menyampaikan bahwa adanya berbagai kegiatan yang mengarah pada kerusakan lingkungan hidup hanya akan merugikan masyarakat luas, sehingga akan menimbulkan keresahan dan berbagai konflik yang dapat memicu ketidaksenangan masyarakat.
“Sebagai contohnya adalah praktek illegal logging yang jelas-jelas merugikan kelestarian hutan yang ujung ujungnya bisa menimbulkan bahaya banjir, tanah longsor. Selain itu bisa memunculkan kasus pencemaran oleh berbagai perusahaan terhdap lingkungan masyarakat sekitar, juga bisa memicu kemarahan masyarakat”, ujarnya.
Pada hal menurut wakil rakyat dari Dapil II Banten II ini, yang namanya kelestarian alam, kesehatan, kenyamanan, kebahagiaan, ketentraman adalah milik seluruh makhluk termanusia yang tinggal di Indonesia. Oleh karena itu kelestarian alam harus dijaga agar kehidupan manusia selaras dengan harmoni alam yang telah disediakan oleh Tuhan yang Maha Esa.
“Berkaitan dengan pelestarian alam ini maka Pancasila mempunyai nilai nilai yang bisa dijadikan landasan dalam pelestarian alam dan lingkungan di Indonesia.Nilai nilai ini patut kita amalkan Bersama agar terjaga alam lingkungan untuk terwujudkanya pembangunan yang berkelanjutan”, imbuhnya.
Pada bagian lain, H. Desmond J. Mahesa, SH MH, juga menilai adanya fenoena dimana banyak orang yang tak lagi peduli pada kelestarian alam dan lingkungan, tidak peduli akan jernihnya air di sungai, gelepar ikan di sela bebatuan, kuningnya padi di musim panen yang bercengkerama dengan pipit terbang rendah, tak paham lagi akan pekatnya air rawa gambut tempat berlayar biduk nelayan pencari purun dan sebagainya. “Yang tampak di depan mata hanyalah hamparan alam yang bisa menjadi sumber pundi-pundi, memandang lahan sebagai sumber kekayaan pribadi. Itulah publik yang tak lagi berpijak, orang-orang jaman now “, sesalnya.
Menurut H. Desmond J, Mahesa, melepaskan masyarakat dari hakekat alam semesta atau dari keterhubungannya dengan ekosistem yang lebih besar, sama saja dengan melepaskannya dari pondasi bernegara. Pancasila sudah merangkum semua dasar-dasar kehidupan, aspek ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan keadilan sosial untuk semua makhluk.
Sudah ditegaskan semua itu, yang intinya menyatakan bahwa kehidupan ini adalah ekosistem yang besar. Dalam bahasa lain, kehidupan ini terdiri atas geopolitik dan geospasial yang harus dipahami sebagai sebuah kesatuan. Satu sudut pandang yang berangkat dari rasa kepentingan semua makhluk secara bersama-sama.
“Oleh karenanya, kalau sekarang kita banyak mendengar dan bahkan menderita karena bencana yang tak jua hilang, seperti pekatnya kabut asap gara-gara kebakaran lahan atau derasnya banjir di musim hujan, pada dasarnya kita sudah menjadi bagian dari publik yang tak dekat lagi dengan dasar bernegara “, ujarnya.
“Bencana bukan karena faktor alam semata, sangat kecil kemungkinannya, tapi justru dominan karena ulah manusia. Manusialah yang membabat hutan, membakar lahan dan manusia juga yang kemudian menderita serta dipusingkan dengan hal itu. Manusia yang melepaskan diri dari tempatnya berpijak dan itu adalah manusia yang tidak menjiwai Pancasila”, tambahnya.
Mengakhiri sambutannya dalam acara tersebut, H. Desmond mengharapkan agar dalam rangka dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup tanggal 5 juni mendatang hendaknya bisa dijadikan renungan agar nilai nilai yang terkandung dalam Pancasila bisa dijadikan landasan untuk pelestarian lingkungan.Selain itu berupaya untuk mengkonkritkan pengamalan nilai nilai Pancasila di semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. “Sudah semestinya Pancasila itu diamalkan secara konkrit dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Tak harus dalam skala besar, lingkup kecilpun jadilah. Tak bisa memperbaiki, tidak merusakpun, sudah sangat bagus, dan itu sudah bagian dari Pancasila.” demikian H. Desmond J. Mahesa menutup uraiannya.