SERANG, Pilarnesia.com — Dalam sejarah perjalanan bangsa sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 hingga Era Reformasi yang telah berjalan kurang lebih 22 tahun, masih diwarnai oleh berbagai dinamika politik, diantaranya bahkan telah berkembang menjadi gangguan keamanan yang mempengaruhi stabilitas nasional. Akibatnya, masyarakat menjadi tersegmentasi berdasarkan kelompok ideologi, kedaerahan, kelompok kepentingan, dan keagamaan, sehingga kondisi persatuan menjadi kendor dan kesatuan bangsa menjadi semakin renggang.
Di sisi lain, benturan kepentingan politikyang terjadi menjadi faktor yang sangat menghambat kemajuan bangsa, karena terabaikannya proses pembangunan nasional sebagai upaya untuk peningkatan kesejahteraan rakyat dalam rangka mencapai masyarakat adil dan makmur, dan berujung pada menurunnya ketahanan nasional.
“ Pengaruh perkembangan dalam negeri yang menghendaki pembaharuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini menjadi semakin penting dengan semakin besarnya pengaruh budaya, pandangan hidup, sistem politik, tata nilai, dan sistem ekonomi yang berkembang di dalam lingkungan tata kehidupan masyarakat internasional “, kata anggota MPR dari Fraksi Gerindra , H. Desmond J. Mahesa , 1 November 2022 dikediamannya yang menjadi rumah aspirasi yang beralamat di Komplek Depag Ciwaru, Cipocok, Kota Serang, Banten.
Dalam pertemuan sosialisasi empat pilar Pancasila yang dihadiri oleh kader partai, tokoh masyarakat dan warga masyarakat dari Kabupaten Serang tersebut anggota MPR Fraksi Gerindra Dapil II Banten ini juga menyampaikan bahwa pengaruh kehidupan pada tataran atau lingkungan internasional seringkali tidak sesuai dengan tata nilai bangsa Indonesia dan bahkan telah mulai memudarkan secara pelan namun pasti terhadap rasa kebangsaan di hampir semua lapisan generasi bangsa Indonesia.
Pengaruh tersebut menurutnya sulit untuk dapat dibendung sebagai akibat dari kemajuan teknologi komunikasi dan informasi serta transportasi, karena begitu mudahnya mengunggah berbagai informasi dan membawa pengetahuan dan tata-nilai baru yang berasal dari luar negeri.
“Bila keadaan bangsa ini dibiarkan terus larut ke dalam situasi sebagaimana gambaran di atas, serta tanpa upaya nyata untuk segera mengatasinya, dapat dipastikan bahwa persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia akan menjadi semakin rapuh “, ujar anggota DPR/MPR yang juga ketua DPD partai Gerindra Banten ini.
“ Bila kesadaran kebangsaan tidak pernah terpatrikan di dalam sanubari setiap warga negara, maka cita-cita luhur untuk mewujudkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur serta berkehidupan kebangsaan yang bebas itu hanya akan menjadi kenangan sejarah “, tambahnya.
Menurut penilaiannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila, yang sejak awal tumbuhnya kesadaran berbangsa telah diperjuangkan dengan pengorbanan jiwa dan materi yang tak ternilai itu, akan sirna dari muka bumi, tercabik-cabik oleh semangat disintegrasi yang tak terkendali dan ini yang tidak boleh terjadi.
Oleh karena itu wakil Wakil Rakyat yang mewakili Dapil Banten II ini mengharapkan agar Wawasan kebangsaan, yang nilai-nilainya bersumber dari ideologi Pancasila, harus dijadikan sebagai suatu kesadaran bagi seluruh komponen bangsa, dari rakyat kebanyakan sampai para pejabat/pimpinan negara dan masyarakat. Diharapkan melalui kesadaran wawasan kebangsaan ini pengelolaan tata kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang besar, solid, bersatu dan semua kepentingan rakyat, bangsa dan negara terakomodasikan. Sehingga bangsa Indonesia ke depan mampu bersaing dengan bangsa lain dan mampu mengeliminasi berbagai pengaruh negatif nilai-nilai kehidupan global, baik saat ini maupun yang akan datang.
“Ketika semua pemikiran, sikap dan tindakan yang dilakukan oleh seluruh rakyat/masyarakat dan seluruh pejabat/pimpinan negara dilandasi oleh rasa, jiwa dan semangat untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negaranya, maka yakinlah kita akan bisa mewujudkan semangat nasionalisme yang kuat, yang pada gilirannya akan meningkatkan ketahanan nasional kita “, harapnya. “ Sehingga bangsa dan negara ini akan selalu tegak berdiri, bersatu dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia “.
Selain upaya tersebut diatas,H. Desmond J. Mahesa, SH.MH juga mengharapkan adanya pemantapan nilai-nilai kebangsaan kepada pelaku-pelaku usaha/ekonomi nasional, mencakup kalangan pengusaha swasta besar-menengah-kecil, badan usahamilik Negara dan koperasi. ” Pemantapannilai-nilai kebangsaan juga wajib dilakukan kepada generasi muda, baik yang tergabung dalam organisasi-organisasi kepemudaan maupun yang tergabung melalui kegiatan pembinaan generasi muda seperti pramuka, badan eksekutif mahasiswa, korps Menwa dan sebagainya ”, demikian menutup uraiannya.