JAKARTA, Pilarnesia.com — Pada peletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Ilmu Pertanian Universitas Indonesia yang saat ini menjadi IPB University pada 27 April 1957, Bung Karno mengatakan bahwa urusan pangan adalah hidup matinya sebuah bangsa namun pada tahun 2021 Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Tanaman Pangan sebagai salah satu Indikator kesejahteraan Petani belum sesuai harapan.
Suroyo Ketua Harian DPP Pemuda Tani Indonesia menyampaikan “Badan Pusat Statistik mencatat mulai Februari 2021, NTP Subsektor Tanaman Pangan berada di bawah batas impas 100 dan pada Agustus 2021 berada di 97,65 selain itu PDB subsektor tanaman pangan pada Triwulan II tahun 2021 terkontraksi sebesar 8,16%”. Ujar Suroyo Rabu, (1/9/2021).
Lahirnya Peraturan Presiden No 66 Tahun 2021 tentang pembentukan Badan Pangan Nasional (BPN) diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan petani “BPN memiliki fungsi koordinasi, perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan ketersediaan pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, kerawanan pangan dan gizi, penganekaraganan konsumsi pangan, dan keamanan pangan sehingga BPN diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani khususnya petani tanaman pangan” ucap Mahasiswa Program Doktor IPB University ini
Terkait stabilisasi harga, Suroyo menegaskan stabilisasi harga tidak hanya diterapkan ditingkat konsumen, namun juga ditingkat produsen. “Jangan sampai BPN hanya melakukan stabilisasi harga ditingkat konsumen tanpa menjaga stabilisasi harga ditingkat petani, kita tentu bahagia bila harga dipasar stabil sehingga banyak masyarakat yang menikmati pangan yang mudah diakses dengan harga terjangkau, namun bila harga ditingkat petani jatuh maka petani akan merugi sehingga menyebabkan petani enggan untuk budidaya kembali karena hasil panen lebih kecil dari biaya produksinya”, tuturnya
Suroyo kembali menegaskan, “Kita mau petani sejahtera dan petani bahagia karena hasilnya panennya dibeli dengan harga yang menguntungkan sehingga dengan terjadinya peningkatan kesejahteraan petani maka akan banyak generasi muda yang mau menjadi petani. Semoga Badan Pangan Nasional dapat mewujudkan stabilisasi harga ditingkat produsen dan konsumen serta dapat mewujudkan distribusi pangan yang merata dari daerah surplus ke daerah minus, dan mengutamakan produksi dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan pangan nasional” tutup Suroyo dengan penuh harap.