JAKARTA, Pilarnesia.com — Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini mengancam akan memindahkan sejumlah ASN Kementerian Sosial ke Papua.
Hal itu diutarakan Risma saat meninjau dapur umum PPKM darurat di Balai Wyata Guna, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (13/7).
Pernyataan Risma tersebut menuai banyak kritikan, salah satunya dari Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. Ia menilai, pernyataan itu rasisme sistematis yang terus berlangsung dan juga otak rasisme masih dipelihara.
“Rasisme sistematis terus berlangsung dan Otak Rasis ini masih dipelihara, beri jabatan dan kekuasaan,” Kata Pigai dalam rilisnya via Whatsapp kepada Pilarnesia.com Rabu (14/7).
Ketika rasisme kepada orang papua masih terus ada, menurut Pigai, wajar saja kalau orang Papua benci pada suku Jawa.
Pigai mengatakan, Presiden Joko Widodo hanya diam saja melihat rasisme kepada Papua.
“Sementara Jokowi selalu Diam atau dia juga pendukung Rasisme entalah,” ujar Pigai.
Ia menuturkan, konflik yang terjadi selama ini di Papua adalah konflik rasialisme dan sudah berlangsung sejak lama dan dipelihara oleh kekuasaan Jawa.
Ia berpandangan, bahwa rasisme yang dilakukan Risma, seideologi dengan PDIP dan Jokowi, ideologi kebencian rasialisme dan apartheid.
“Rasis Risma seideologi dengan PDIP dan Jokowi. Ideologi mereka adalah ideologi kebencian dan rasialisme dan aparteit. Lihat saja kabinet Jokowi Putra Papua tidak ada, Itu Rasis dan Aperteiit,” ucap Pigai.
Meski pun ada tindakan rasisme, Pigai menyatakan, harkat dan martabat orang Papua tidak akan pernah hilang.
“Tapi kau tidak akan pernah rampok harkat & martabat bangsa Papua,” tuturnya.