INGGRIS, Pilarnesia.com — Inggris dalam beberapa hari kedepan akan memasuki tahap (new normal) baru dalam memerangi Covid-19, yaitu ketika lockdown dicabut.
Perdana Menteri Boris Johnson telah menetapkan rencana untuk pelonggaran lockdown Covid-19 yang diperkirakan akan diberlakukan pada 19 Juli.
Keputusan akhir akan diumumkan pada 12 Juli. Namun sejumlah rencana telah ia beberkan ke publik saat melakukan konferensi pers di Downing Street pada Senin (5/7).
Dalam konferensi pers tersebut, ia mengatakan Inggris harus belajar hidup dengan virus.
Dikutip dari The Independent, sejumlah aturan ketat pembatasan Covid-19 akan dicabut. Salah satunya tidak mewajibkan masker, kecuali pada keadaan tertentu.
Transportasi domestik dan maskapai penerbangan dapat beroperasi dengan penyedia layanan dapat memutuskan untuk menetapkan syarat wajib menggunakan masker.
Dalam hal transportasi mancanegara, Inggris mengizinkan individu yang telah divaksinasi penuh untuk masuk. Bagi mereka pergi dari negara daftar kuning tidak perlu melakukan karantina.
Tidak ada aturan jarak sosial, sehingga tidak ada batasan kapasitas pertemuan untuk pernikahan, pemakaman, dan lainnya. Kapasitas untuk tamu restoran juga dicabut.
Klub malam dan sejumlah bisnis lainnya yang ditutup paksa juga dapat kembali beroperasi. Stadion, teater, dan bioskop akan diizinkan untuk dibuka kembali sepenuhnya tanpa batasan kapasitas.
Persyaratan untuk karantina mandiri selama 14 hari akan tetap berlaku bagi mereka yang dites positif Covid-19 tetapi pemerintah ingin mengubah aturan untuk kontak kasus positif yang divaksinasi penuh.
Meski begitu, rencana tersebut memicu peringatan dari para ahli. Profesor Adam Finn dari Komite Gabungan Pemerintah untuk Vaksinasi dan Imunisasi, memperingatkan pandemi masih bisa lepas kendali di Inggris.
“Saya pasti akan terus memakai masker jika saya memiliki gejala, atau jika saya berada di ruang tertutup dengan banyak orang untuk waktu yang lama,” ujarnya.