JAKARTA, Pilarnesia.com — Penyelesaian kasus tragedi Biak berdarah belum juga selesai hingga saat ini. Padahal menurut mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai, tragedi tersebut jadi bukti nyata kekejaman pemerintah terhadap rakyat Papua.
“Biak Berdarah telah menjadi bentuk nyata kekejaman Bangsa ini kepada Rakyat Papua,” kata dia melalui akun Twitternya @NataliusPigai2,Rabu (7/7/2021).
Biak Berdarah tlh menjadi bentuk nyata kekejaman Bangsa ini pd Rakyat Papua. Presiden Jokowi dan jajarannya mesti paham bahwa sikap rakyat Papua akhir2 ini wujud nyata kebencian akibat akumulasi penderitaan yg panjang. Mereka akan lawan sampai keadilan kawa candradimuka. @jokowi pic.twitter.com/flowvAvF2x
— NataliusPigai (@NataliusPigai2) July 7, 2021
Tragedi Biak berdarah terjadi pada tanggal 6 Juli 1998. Saat itu, aparat keamanan disebut melakukan pelanggaran HAM saat membubarkan pengunjuk rasa di bawah menara di Kota Biak, Kabupaten Bika Numfor, Papua. Sejumlah orang tewas dan yang lainnya mengalami luka-luka hingga mengalami cacat seumur hidup.
Aktivis Kemanusiaan ini meminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan jajarannya untuk memahami kejadian itu dengan sikap yang ditunjukkan rakyat Papua saat ini. Sebab, kata dia, sikap benci rakyat Papua karena perilaku pemerintah itu sendiri.
“Presiden Jokowi dan jajarannya mesti paham bahwa sikap rakyat Papua akhir-akhir ini wujud nyata kebencian akibat akumulasi penderitaan yang panjang. Mereka akan lawan sampai keadilan kawa candradimuka,” kata Pigai