JAKARTA, Pilarnesia.com — Peristiwa tenggelamnya pemuda asal Krian di Long Storage Sungai Kalimati, Tarik, Sidoarjo. Mendapat Perhatian khusus dari Bambang Haryo Soekartono (BHS). Anggota DPR RI Periode 2014-2019 itu meminta Pemerintah Pusat ataupun Pemerintah Daerah segera turun tangan mengelola kawasan itu dengan tepat.
Pria yang juga Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra itu juga menyempatkan meninjau lokasi laka air tersebut kemarin, senin lalu (15/3/2021). Menurutnya masih banyak sarana dan fasilitas yang patut ditambah di kawasan itu. Agar, musibah serupa tidak terulang kembali.
Menurut BHS, kondisi Long Storage Kalimati secara luasan sudah menyerupai waduk. Karena itu perlu ditempatkan pos – pos pengamanan baik dari Basarnas ataupu BPBD. “Jadi sumberdaya manusia dan perlengkapan infrastruktur keselamatan harus ada,” imbuhnya dalam rilisnya kepada Pilarnesia.com Rabu (17/3/2021)
View this post on Instagram
Kemudian, sarana seperti lampu penerangan ataupun pagar pembatas seharusnya juga sudah terpasang termasuk penanda informasi kedalaman air, agar masyarakat lebih berhati hati untuk tidak mendekat atau mandi dan berenang. Karena peristiwa laka air itu juga bukan yang pertama kali terjadi di kawasan tersebut. “Pemerintah Pusat dan Pamerintah Daerah harus bertindak untuk menyelamatkan warganya,” katanya.
Dalam kesempatan itu, BHS juga menanyakan proyek Long Storage Kabupaten Sidoarjo yang sudah selesai Tahun 2019 awal sampai dengan saat ini belum dimanfaatkan sama sekali, padahal anggaran dana tersebut mencapai 366 Milyar yang menurut rencana pembangunan awal Long Storage digunakan untuk irigasi , pengairan, pertanian dan sumber air besih. BHS menyarankan agar pemerintah segera memfungsikan kawasan tersebut. Selain agar lebih aman, masyarakat juga segera bisa merasakan manfaatnya.
Ada beberapa opsi pemanfaatan yang bisa dilakukan untuk mengoptimalkan kawasan Long Storage itu. Diantaranya untuk irigasi sawah, untuk sumber PDAM karena kita bisa mendapatkan air gratis dengan kualitas bagus (kualitas A), bila dibanding dengan air umbulan yang dibeli Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dengan harga cukup mahal padahal kualitas airnya hampir sama. Sehingga Sidoarjo tidak perlu lagi terlalu bergantung dari sumber air umbulan,” imbuhnya.
Selain itu bisa dimanfaatkan untuk sarana berlatih olahraga prestasi baik sky air, lomba kanu dan lomba dayung agar atlet-atlet Sidoarjo – Mojokerto dapat memanfaatkan waduk Long Storage untuk meraih prestasi terbaik se-Indonesia. Termasuk pemanfaatan dibidang ekonomi dari perikanan dengan pengembangan perikanan menggunakan keramba jaring apung seperti halnya di beberapa waduk yang ada diseluruh Indonesia.
“Yang terpenting masyarakat harus diberikan informasi secara maksimal tentang kedalaman dari sungai tersebut antara 7-10 meter karena hampir sebagian besar masyarakat tidak mengetahui dari kedalaman Long Storage dan ini adalah tugas dari Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat sebagai pengelola dibawah BBWS untuk selalu mengedukasi masyarakat,” pungkasnya