SERANG, Pilarnesia.com — Sudah hampir setahun pandemi virus corona menyerang warga negara Indonesia. Akibat dari pandemi tersebut dampaknya sungguh luar biasa karena menyangkut hampir segenap aspek kehidupan manusia. Bukan hanya masalah kesehatan tetapi juga aspek aspek lainnya termasuk bidang sosial, ekonomi, keamanan, pendidikan dan sebagainya.
“Oleh karena itu diperlukan upaya bersama untuk menanggulangi mewabahnya pandemi tersebut oleh segenap warga bangsa ” kata anggota MPR dari Fraksi Gerindra , H. Desmond J. Mahesa , Sabtu (13/02/21) dikediamannya yang menjadi rumah aspirasi yang beralamat di Komplek Depag Ciwaru, Cipocok, Kota Serang, Banten.
Menurutnya untuk mengatasi mewabahnya virus corona tersebut bangsa Indonesia telah memiliki empat pilar kebangsaan dimana salah satunya adalah Pancasila. Pilar lainnya adalah UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Terkait dengan tema sosialisasi tentang empat pilar kebangsaan yang mengambil tema tentang : “Pengamalan Nilai Nilai Pancasila dalam Menanggulangi Penyebaran Virus corona”. Menurutnya, Pancasila sebagai dasar negara, pedoman, falsafah dan pandangan hidup bangsa memiliki nilai nilai yang sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk dalam upaya penanggulangan penyebaran virus corona di Indonesia.
“Penyebaran virus corona yang masih mengganas saat ini perlu ditanggulangi denga segera, salah satunya adalah melalui pengamalan nilai nilai pancasila ” demikian sebagaimana dinyatakan anggota MPR dari Fraksi Partai Gerindra ini dirumah aspirasi kediamannya.
Anggota MPR RI asal daerah pemilihan Banten 2 (Kabupaten Serang, Kota Serang dan Kota Cilegon ) dari Fraksi Gerindra ini juga mengajak masyarakat dan kader Gerindra yang berasal dari Kabupaten Serang untuk bersama sama menjaga kesehatan karena kesehatan sangat penting bagi kelangsungan kehidupan baik bagi keluarga maupun masyarakat.
Dalam upaya menjaga kesehatan ditengah pandemi virus corona ini menurut H. Desmond, seyogianya masyarakat disiplin menerapkan anjuran pemerintah untuk melaksanakan sekurang kurangnya tiga M yaitu menjaga jarak, mengenakan masker, mencuci tangan. “Bahkan sesungguhnya bisa ditambah lagi dengan M selanjutnya yaitu menghindari kerumunan atau konsentrasi massa”, lanjutnya.
Harus diakui menurut H. Desmond, penerapan daripada prinsip 3 M atau 5 M ini dibeberapa wilayah memang tidak mudah karena budaya masyarakat yang berbeda. Bahkan ada warga masyarakat yang menganggap bahwa virus corona itu sebenarnya tidak ada alias hanya isu belaka.
Kebanyakan masyarakat Desa di Kabupaten Serang pada umumnya memang menganggap virus corona itu biasa biasa saja. Tidak seperti masyarakat perkotaan pada umumnya memang cukup serius menyikapi keberadaan virus corona sehingga lebih disiplin menerapkan prokok kesehatan untuk keselamatan dirinya.
Meskipun demikian menurut H. Desmond masyarakat tidak boleh lengah apalagi menyepelekkan karena bagaimanapun mencegah itu lebih baik daripada mengobati. Mencegah lebih murah daripada kalau sudah terjangkiti apalagi di beberapa daerah kabarnya kondisi rumah sakit sudah kewalahan menangani pasien virus corona.
Selain itu penting menurutnya untuk meningkatkan imun tubuh masyarakat agar ketika terserang virus ini bisa mengantisipasi untuk proses penyembuhannya.. Karena secara medis sudah sering dijelaskan bahwa mereka yang imun tubuhnya turun biasanya akan lebih mudah diserang oleh virus termasuk virus corona.
Sebagai insan yang percaya dan beriman kepada Allah SWT kita harus meyakini bahwa penyebaran virus corona ini merupakan suatu ujian bagi umat manusia dan sudah barang tentu akan selalu ada hikmah dibaliknya. “Kita bersama sama berdoa semoga wabah virus corona ini cepat berlalu sehingga kehidupan menjadi normal kembali “, harapnya. Hal ini sejalan dengan pengalaman sila pertama Pancasila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Selanjutnya dalam situasi pandemi corona ini tentu aspek kemanusiaan khususnya keselamatan rakyat harus menadi prioritas utama. Hal ini menurut H. Desmond sejalan dengan sila kedua Pancasila yaitu Kemanusiaan yang beradab. Pengamalan Pancasila dalam konteks ini menurutnya adalah bagaimana aspek kemanusiaan menjadi dasar bagi penyelenggaraan negara dan relasi sesama manusia yang berujung pada rasa keadilan bagi masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Dimana semua masyarakat mendapatkan hak perlindungan dan bantuan yang adil dari pemerintah.
“Nilai kemanusiaan menjadi dasar setiap pengambilan kebijakan, strategi, dan aksi untuk mengutamakan keselamatan rakyat. Setelah itu, baru ekonomi dan sektor lainnya karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi “ujarnya.
Dalam konteks situasi pandemi corona ini tentunya kita butuh rasa nasionalisme, kekeluargaan, kebersamaan, dan gotong-royong ini. “ Kita bahu membahu dalam menghadapi dan mengatasi pandemi ini dengan memberikan bantuan materil maupun non materi serta doa pada saudara-saudara kita dan hal ini sejalan dengan pengamalan sila ketiga Pancasila”, tambahnya.
Tidak boleh ditinggalkan adalah nilai musyawarah dan mufakat harus menjadi landasan para pengambil kebijakan di negeri ini bahwa sikap saling mendukung, saling memahami, bahu membahu, dan gotong royong adalah kunci mempercepat penanggulangan Covid-19. Hal ini menurut H. Desmond sejalan dengan nilai Pancasila sila keempat.
Terakhir ditekankan oleh Wakil Ketua Komisi 3 itu bahwa sehubungan pandemi yang memiliki dampak cukup dahsyat sehingga mengharuskan negara untuk selalu sigap memastikan keadilan sosial tetap dirasakan seluruh rakyat Indonesia. Penekanan ini menurutnya sejalan dengan sila ke lima pancasila.
Nilai-nilai tersebut menurut H. Desmond menjadi pedoman dan patokan dalam bernegara dan bermasyarakat bagi seluruh bangsa Indonesia. “Dalam kondisi pandemi corona saat ini, tentunya nilai-nilai Pancasila memberikan lebih penyadaran spiritual bagi kita, menumbuhkan nilai empati, tenggang rasa dan cinta bagi sesama, menjadi perekat bagi persatuan bangsa Indonesia, menjadi penyejuk dalam kita bernegara dan bermasyarakat, dan memberikan keadilan sosial serta kesejahteraan dalam berkehidupan bernegara”, kata H. Desmond menutup uraiannya.