JAKARTA, Pilarnesia.com — Anggota MPR RI Hj. Himmatul Aliyah, S.Sos., M.Si. mengajak anggota Karang Taruna untuk menjadi garda depan dalam menjaga negara. Empat pilar berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia harus terus didukung oleh Karang Taruna. Demikian disampaikan Himma dalam acara Sosialisasi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesiayang dihadiri oleh pengurus dan anggota Karang Taruna Jakarta Pusat di Kampung Rawa, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Minggu (21/02/2021).
Anggota Komisi X DPR RI ini menjelaskan, empat pilar tersebut harus dijaga karena merupakan jati diri bangsa. “Bangunan akan berdiri kokoh jika pondasinya kokoh. Begitu juga negara, akan kokoh berdiri jika pilar-pilar negara tersebut kokoh. Saya yakin Karang Taruna punya kemampuan dalam menjaga pilar-pilar negara tersebut,” ungkap Himma.
Srikandi Partai Gerindra ini terkesan dengan lagu Mars Karang Taruna yang dinyanyikan di awal acara tersebut. Menurutnya, pesan yang terkandung dalam lirik Mars Karang Taruna mengharuskan anggota Karang menjadikan Pancasila sebagai jati dirinya. Bunyi lirik Mars Karang Taruna selengkapnya sebagai berikut: Kami pemuda pemudi Indonesia/Yang tergabung satu dalam Karang Taruna/Kami penerus cita-cita bangsa/Demi kejayaan Republik Indonesia//Karang Taruna milik kita semua/Pengemban amanat bangsa tercinta/Menuju cita-cita Pancasila/Negara adil makmur sentosa//Semoga Tuhan selalu bersama kita/Dalam menunaikan tugas mulia/Bersatu padulah kita semua/Dibawah panji Karang Taruna.
“Menjadikan Pancasila sebagai jati diri tentu tidak mudah. Tantangan pemuda saat ini sungguh berat. Derasnya arus informasi saat ini membuat ideologi dan budaya dari luar mudah masuk dan mempengaruhi pemuda. Tidak sedikit ideologi dan budaya tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila,” ungkap Himma.
Himma menambahkan bahwa derasnya arus informasi saat ini tentu tidak bisa dibendung. Untuk itu dibutuhkan kemampuan pemuda dalam memfilter mana ideologi dan budaya yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan mana yang bertentangan. Dengan cara demikian nilai-nilai Pancasila akan terus ada dan terjaga.