JAKARTA, Pilarnesia.com — Anggota MPR RI Hj. Himmatul Aliyah, S.Sos., M.Si. mengajak wargauntuk bersama-sama menjaga persatuan di masyarakat. Nilai-nilai persatuan ini merupakan modal dasar bagi Indonesia untuk menjadi negara maju. Karena, suatu negara tidak bisa menjadi negara maju di dunia jika negara tersebut tidak bisa menjalin persatuan. Demikian disampaikan Himma di hadapan warga dalam acaraSosialisasi Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Senin (8/02/2021).
“Nilai-nilai persatuan merupakan nilai-nilai yang rawan terancam. Persatuan mudah tersenggol. Ini karena Indonesia merupakan negara heterogen dengan beragam suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). SARA bisa menimbulkan perpecahan. Untuk itulah kita perlu merawat persatuan di tengah masyarakat,” demikian disampaikan Himma.
Anggota Komisi X DPR ini menambahkan bahwa Indonesia merupakan satu dari 175 negara di dunia yang termasuk negara heterogen. Sementara, hanya ada 12 negara di dunia yang tergolong negara homogen. Beruntung Indonesia memiliki bahasa pemersatu, yakni bahasa Indonesia, yang telah dideklarasikan sejak Sumpah Pemuda tahun 1928.
Srikandi Partai Gerindra ini menyampaikan bahwa meskipun penduduk Jakarta multi etnis, peristiwa tawuran yang kerap terjadi di Jakarta justru bukan karena perbedaan etnis, tapi karena ada kesalahpahaman di antara warga. Untuk itu Himma mengajak kepada warga agar saling mengedepankan persatuan.
Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) ini menambahkan bahwa faktor politik juga kerap menjadi penyulut. Pasca Pemilihan Presiden 2019 masih terjadi permusuhan akibat perbedaan pilihan. “Termasuk dalam pemilihan RT atau RW misalnya, yang menang didukung dan yang kalah dirangkul, jangan dimusuhi. Meskipun berbeda pilihan, seharusnya sudah selesai karena proses pemilihan sudah selesai. Jadi jangan sampai antar tetangga tidak saling tegur hanya karena berbeda pilihan,” imbuh Himma.