JAKARTA, Pilarnesia.com — Senat Amerika Serikat (AS) meloloskan pensiunan jenderal militer Lloyd Austin sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dalam pemerintahan Presiden Joe Biden. Austin mencetak sejarah sebagai Menhan kulit hitam pertama dalam sejarah AS.
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (23/1/2021), voting yang digelar Senat AS pada Jumat (22/1) waktu setempat menunjukkan 93 Senator mendukung dan hanya dua Senator yang menolak. Kedua Senator yang menolak berasal dari Partai Republik.
Kebanyakan Senator dari kedua partai — Partai Demokrat dan Partai Republik — menyatakan mereka senang bahwa Austin akan memimpin Pentagon atau Departemen Pertahanan AS hanya dua hari setelah Biden dilantik.
Saat transisi kekuasaan sempat terhalang oleh mantan Presiden Donald Trump yang bersikeras menyatakan dirinya menang pilpres, para politikus Partai Demokrat — dan beberapa politik Partai Republik — mendorong agar Senat AS sesegera mungkin menetapkan tim keamanan nasional yang ditunjuk Biden.
Senator Demokrat, Jack Reed, yang akan memimpin Komisi Angkatan Bersenjata Senat AS menekankan bahwa AS menghadapi berbagai tantangan saat ini, mulai dari pandemi virus Corona (COVID-19) hingga persaingan dengan China dan Rusia.
“Jenderal Austin merupakan pemimpin yang sangat berkualitas dengan karier yang panjang dan terhormat di militer AS,” ujar Reed sebelum voting penetapan digelar.
“Kita memiliki China dan Rusia di luar sana dengan kemampuan yang kita tidak benar-benar percaya akan kita hadapi,” timpal Senator Republikan, James Inhofe, yang juga mendukung penetapan Austin.
Pada Kamis (21/1) waktu setempat, para anggota Kongres AS secara bulat menyetujui waiver untuk mengizinkan Austin memimpin Pentagon meskipun dia belum genap 7 tahun usai pensiun dari militer.
Diketahui bahwa hukum federal AS mengharuskan setiap pejabat militer untuk menunggu 7 tahun setelah pensiun sebelum menjabat Menhan. Situasi serupa terjadi saat Trump menunjuk mantan Jenderal Jim Mattis menjadi Menhan AS pada era kepresidenannya.
Austin (67) yang merupakan pensiunan jenderal bintang empat ini dikenal sebagai veteran untuk konflik Irak dan Afghanistan. Dia pernah memimpin pasukan AS dalam misi di Baghdad tahun 2003 dan pernah menjabat sebagai Kepala Komando Pusat AS.
Austin yang mengabdi pada militer AS selama empat dekade ini, merupakan lulusan Akademi Militer West Point. Dia meniti karier dengan berbagai tugas, mulai dari memimpin peleton hingga mengelola grup logistik dan mengawasi rekrutmen, sebelum akhirnya memegang jabatan senior di Pentagon.
Dia pensiun dari militer tahun 2016, dan bergabung dengan Dewan Direktur Raytheon Technologies, salah satu kontraktor terbesar Pentagon.