JAKARTA, Pilarnesia.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk mempercepat proses pencarian korban, serta kotak hitam (black box) pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh d Kepulauan Seribu pada pekan lalu.
Hal tersebut disampaikan Menhub saat menyampaikan keterangan pers usai menghadap Presiden di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (12/01/2021).
“Bapak Presiden memerintahkan kepada saya untuk mengooordinasikan dengan cepat proses pencarian dari tubuh korban dan juga mempercepat proses dari pencarian dari black box,” ujar Budi Karya.
Ia menambahkan, melalui perintah Presiden juga dirinya diminta untuk meninjau jajarannya ke Tanjung Priok.
“Hal ini untuk memastikan apa yang diperintahkan dilaksanakan dengan baik,” ucap mantan Dirut Angkasa Pura II ini.
Disampaikan Menhub, ia terus melaporkan perkembangan pencarian kepada kepada Kepala Negara.
“Kami sampaikan juga bahwa Bapak Presiden begitu concern dengan proses penyelesaian daripada musibah ini. Tercatat, lebih dari lima kali Bapak Presiden menelepon saya dan berdiskusi,” ungkapnya.
Menhub juga mengaku setiap hari, setidaknya dua kali sehari memberikan laporan langsung kepada Presiden mengenai perkembangan pencariannya.
Budi menyampaikan, kolaborasi antara Kemenhub, Basarnas, TNI-Polri, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), dan stakeholder lainnya berjalan dengan baik sehingga proses pencarian dan komunikasi berjalan dengan baik.
“Kami bersama-sama TNI-Polri, Pak Panglima dan juga Kapolda, Pangdam, KSAL, Basarnas, dan juga KNKT, Rumah Sakit Polri (Kramat Jati) insyaallah melakukan perintah Presiden ini dengan baik dan kami akan laksanakan,” jelasnya.
Lebih jauh, ia juga menyampaikan, dalam pertemuan Presiden menginstruksikan dirinya untuk mengoordinasikan proses layanan kepada keluarga korban dengan sebaik-baiknya.
“Juga memberikan pendampingan, diperolehnya hak-hak daripada keluarga korban sehingga segala sesuatu yang merupakan hak diselesaikan dengan baik dan cepat,” tuturnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, Menhub menyatakan telah memanggil pihak Maskapai Sriwijaya Air dan Jasa Raharja.
“Terakhir, Presiden meminta dilakukan pembenahan agar