SURABAYA, Pilarnesia.com — Partai Gerindra berikan Instruksi untuk para kadernya menggalang bantuan kepada korban bencana alam. Sepertinya yang dilakukan oleh Fraksi Gerindra di DPRD se-Jawa Timur rela memotong gajinya secara sukarela, untuk membantu para korban bencana alam di sejumlah daerah di Indonesia.
Plt Ketua Gerindra Jawa Timur Anwar Sadad menyebut bahwa penggalangan dana bantuan lewat pemotongan gaji para kadernya ini menjadi gerakan bersama para kader Gerindra di semua tingkatan. Baik di DPP maupun DPD (provinsi) untuk menyumbangkan sebagian gajinya.
Gerakan moral ini menjadi bentuk empati para kader Gerindra kepada korban. Tidak hanya kader di provinsi, hal ini disebut juga diikuti para kader di daerah kabupaten/kota.
“Walaupun demikian, ini lebih kepada kesadaran masing-masing kader. Kita semua, bagian dari rakyat harus memberikan empati kepada masyarakat yang mendapat bencana,” katanya.
Rencananya, bantuan dari Gerindra Jatim akan disumbangkan kepada korban bencana alam di Indonesia. Termasuk untuk korban gempa bumi di Mamuju Sulawesi Barat yang mengakibatkan 91 orang meninggal dunia.
Sadad yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini mengambil hikmah dari serangkaian bencana alam ini. “Ada pesan moral. Partai Gerindra mengajak kita semua untuk memperhatikan keseimbangan alam,” katanya.
“Jangan sampai pembangunan mengabaikan keseimbangan alam. Sebab beberapa spekulasi yang berkembang, ada faktor keteledoran dalam pengelolaan alam karena mementingkan pembangunan mengakibatkan bencana,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani juga menginstruksikan seluruh kadernya di DPR untuk memotong gajinya guna membantu beban warga di daerah bencana.
Pemotongan gaji tersebut sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat terdampak bencana di berbagai wilayah Indonesia. “Kepada anggota kader DPR RI Gerindra, saya meminta untuk menyisihkan gaji mereka untuk membantu saudara-saudara kita di daerah bencana,” ujar Muzani, Selasa (19/1/2021).
“Bantuan yang diberikan Gerindra dalam bentuk apapun. Hal ini sebagai bentuk kepedulian sebagai keluarga besar bangsa Indonesia,” imbuhnya.
Muzani menyebutkan beberapa waktu terakhir masyarakat Indonesia dikagetkan dengan berbagai peristiwa kecelakaan dan bencana alam, seperti jatuhnya pesawat Sriwijaya Air, tanah longsor di Sumedang, banjir di Kalimantan Selatan.
Selain itu, gempa bumi di Sulawesi Barat, banjir rob di Manado, meletusnya Gunung Semeru serta berbagai bencana banjir dan longsor di berbagai kota dan kabupaten di Nusantara, termasuk Jawa Timur.