JAKARTA, Pilarnesia.com — Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menyepakati kerja sama bidang pertahanan militer. Kerja sama itu dibahas oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi saat berkunjung ke Indonesia.
Retno menuturkan kesepakatan kerja sama itu dimulai dengan kunjungan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto ke Negeri Paman Sam beberapa pekan lalu.
“Menteri Pertahanan kami (Prabowo Subianto) sudah mengunjungi AS bulan ini dan bertemu dengan berbagai mitra AS, termasuk Menteri Pertahanan AS,” katanya dalam konferensi pers, Kamis lalu (29/10).
Dalam pertemuan tersebut, lanjutnya, dua pihak sepakat untuk meningkatkan kerja sama sektor pertahanan. Meliputi, memperkuat kemampuan pertahanan dan perlengkapan militer untuk mencapai Minimum Essential Force (MEF).
Kedua negara juga sepakat melakukan sinergi dalam pelatihan, bidang intelijen, dan kerja sama keamanan maritim di kawasan regional. Sementara itu, Pompeo mengaku menyambut baik kerja sama tersebut.
“Kami berharap bisa berkolaborasi bersama untuk memastikan ketahanan dan perlindungan maritim,” ucapnya.
Sebelumnya, media AS Politico, melaporkan kedatangan Prabowo ke Negeri Paman Sam. AS disebut telah memberikan Prabowo visa, sehingga ia bisa menyambangi AS.
Dalam laporan pada Selasa (6/10), wartawan Politico Nahal Toosi mengutip sumber Departemen Luar Negeri AS soal pemberian visa ke Prabowo.
“Departemen Luar Negeri telah memutuskan untuk memberikan visa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk memasuki AS, menurut seseorang yang mengetahui tindakan departemen tersebut,” tulis laporan itu.
Diketahui, AS tengah sibuk melobi Indonesia terkait dengan Laut China Selatan (LCS). Wilayah tersebut tengah memanas setelah China mengklaim sepihak hampir 90 persen wilayah perairan tersebut.
Klaim itu bertentangan dengan wilayah kedaulatan sejumlah negara, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, Taiwan, termasuk Indonesia sendiri.