JAKARTA, Pilarnesia.com — Pemerintah telah menyiapkan tiga skema upaya pemenuhan kebutuhan vaksin COVID-19 di Indonesia.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, dr Reisa Brotoasmoro menyampaikan langkah pertama, mengembangkannya bersama perusahaan farmasi di dalam dan luar negeri.
“Mengembangkan vaksin COVID-19 Merah Putih dan kerjasama PT Bio Farma dengan Sinovac asal China,” katanya dikutip dari tayangan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (20/10/2020).
Skema kedua, kata dia, Indonesia telah mendapat komitmen dari 4 kandidat vaksin impor yang dibeli dari luar negeri.
“Keempat vaksinnya antara lain Astrazeneka, Sinovac, Cansino dan Sinopharm,” ucapnya.
Ia menambahkan, setelah vaksin-vaksin itu disetujui Badan Kesehatan Dunia (WHO), maka akan langsung diproduksi dan tiba di Indonesia secara bertahap.
“Cara ketiga, pemerintah menggandeng lembaga internasional yaitu CEPI dan Gavi Alliance untuk mendapat akses vaksin,” ujarnya.
Hal ini, lanjut dia, dilakukan dalam kerangka kerja sama multilateral, serta skema ini melibatkan WHO dan Unicef.
“Kerja sama dimulai dari pengembangan, distribusi dan pelaksaanaan vaksinasi nantinya,” jelasnya.
Ia menegaskan, vaksinasi merupakan upaya pemberian kekebalan tubuh untuk melawan virus yang sudah dikenali.
Vaksin, selama ini memang dianggap manjur untuk mengendalikan wabah, bahkan memberantas dan menghilangkan wabah dan penyakit di dunia.
“Seperti cacar dan polio. Vaksin adalah pelengkap dan datang secara bertahap, serta digunakan sesuai skala prioritas,” tuturnya.
Meski vaksin virus Corona sudah disiapkan, namun Reisa meminta masyarakat tetap tidak boleh lengah untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan.
“Tetap jalankan disiplin 3M. Memakaai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” pesannya.