JAKARTA, Pilarnesia.com — Salah satu ulama kelahiran Madinah, Arab Saudi, Syekh Ali Jaber baru-baru ini menjadi korban penusukan saat mengisi sebuah kajian.
Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal berinisial AA (24) di Masjid Falahuddin, Tamin, Tanjung Karang, Bandar Lampung pada Minggu, 13 September 2020 sore.
Akibatnya, Syekh Ali Jaber mengalami luka tikam di bahu kanannya sedalam empat sentimeter.
Insiden ini pun menuai respons, bahkan kecaman dari berbagai kalangan masyarakat Tanah Air.
Penusukan yang dilakukan oleh AA kepada Syekh Ali Jaber pun dikecam oleh Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin.
Menurutnya tindakan tersebut merupakan bentuk kriminalisasi terhadap ulama dan kejahatan berencana terhadap agama dan keberagamaan.
Din pun mendesak Polri untuk mengusut secara tuntas dan menyingkap pelaku dan siapa yang berada di belakangnya.
“Kepada Polri agar bersungguh-sungguh memproses secara hukum dan menyeret pelaku ke meja pengadilan dengan tuntutan hukum maksimal,” ujar Din dalam rilisnya, Minggu 13 September 2020.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini pun berharap Polri agar tidak mudah menerima pengakuan dan kesimpulan bahwa pelakunya adalah orang gila, sebagaimana pernah terjadi pada masa lalu yang sampai sekarang tidak ada kejelasan.
“Meminta kepada Polri untuk menjamin keamanan para tokoh agama, khususnya ulama dan dai, serta mengusut gerakan ekstremis yang antiagama dan hal yang bersifat keagamaan. Kepada umat Islam agar tenang dan dapat menahan diri serta tidak terhasut oleh upaya adu domba,” ujarnya.
pemuda berusia 22 tahun tersebut dikabarkan sudah empat tahun mengalami gangguan kejiwaan akibat ditinggal ibunya ke luar negeri menjadi TKW di Hong Kong.