JAKARTA, Pilarnesia.com – Viralnya cuitan politikus Partai Demokrat CiptaPanca Laksana yang menuliskan paha calon wakil walikotaTangsel mulus membuat perhatian publik terhadap PilwakotTangsel tahun ini semakin tersedot.
Dalam cuitannya, Panca memang tak menyebut nama, tapibanyak netizen yang mengasumsikan cuitan tersebut ditujukankepada Sara karena kandidat calon Wakil Wali Kota Tangsel semuanya adalah lelaki, kecuali Sara.
akhirnya cuitan itu sudah dihapus Panca dari akun tweetnya, banyak pihak menyayangkan perilaku politisi tersebut yang ditenggarai tidak mendidik dalam politik.
Kader Gerindra yang saat ini menjabat Sekjen Gerakan KristianiIndonesia Raya (GEKIRA), organisasi sayap Partai Gerindra Nikson Silalahi ketika dimintai pendapat hari ini menyampaikan paslon Muhamad-Saraswati dan tim pemenangan tidak perlu menanggapi serius pernyataan tersebut.
“Selain cuitan Panca sudah dihapus dari akun twitternya, tidaklah bijak untuk menanggapi secara serius pernyataantersebut, hanya akan menghabiskan energi untuk hal yang tidakperlu,” kata Nikson dalam rilisnya kepada Redaksi Pilarnesia.com, Senin (07/9/2020).
Ia menyarankan agar Paslon Muhamad-Saraswati dan tim pemenangan tetap fokus saja pada sosialisasi visi dan misi sertaprogram kerja yang dibutuhkan masyarakat Tangsel yang akanmereka jalankan pada kepemimpinan mereka nanti.
“Saya justru melihat bahwa pasangan Muhamad-Saraswati adalah Dwitunggal Pemimpin Baru Tangsel yang sangatmemberi harapan baik untuk Tangsel ke depan,” tambah Nikson.
Nikson melihat latar belakang Muhamad sebagai pimpinanbirokrat di Tangsel ditambah track record Saraswati sebagaiaktivis yang konsen dalam memperjuangkan hak-hak perempuandan anak, termasuk dalam kiprahnya sebagai anggota DPR menjadi perpaduan yang sangat menguntungkan dan layakdisebut dwitunggal pemimpin untuk Tangsel yang semakin baikke depan.
Kiprah Sara dalam perjuangan pelayanan rakyat selama ini akanmenjadi perhatian dan menarik minat masyarakat Tangsel untukcari tahu akibat cuitan Panca yang viral di media sosial. Inijustru menarik simpati pemilih di Tangsel yang akan semakinbersimpati setelah makin mengenal Saraswati.
“Habis cerita paha mulus terbitlah gelombang simpati tulus,” sambung Nikson.
Mengingat masih ada kurang lebih 3 bulan menuju hari H Pilkada, Nikson memberi saran agar Dwitunggal MuSa dan timpemenangan mewaspadai kampanye negatif bahkan kampanyehitam yang akan terjadi.
“Kampanye negative maupun kampanye hitam, sesuatu yang takterhindarkan di kontestasi politik seperti Pilkada, janganterpancing reaktif,” ujar politisi asal kota kopi Sidikalang ini. Masyarakat Tangsel sudah cerdas untuk memahami intrik-intrikpolitik, karena itu fokuslah turun ke bawah mendekati sebanyak-banyaknya lapisan masyarakat Tangsel.
“Tampung aspirasi mereka, tawarkan solusi baru yang termaktub di visi dan misi untuk menarik minat mereka datangke TPS mencoblos Dwitunggal Muhamad-Saraswati di hari H,” kata Niksonmenutup pembicaraan.