Mojokerto, Pilarnesia.com — Anggota MPR/DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur VIII, Ir. H. Soepriyatno Mengatakan Bahwa Melihat tantangan dan peluang yang semakin kompleks kedepan diharapkan semua komponen bangsa memainkan perannya masing-masing menuju Indonesia yang lebih maju, adil dan damai. Melihat ancaman terhadap keutuhan NKRI kian besar terutama dengan berkembangnya ideologi radikal yang berupaya untuk menggati ideologi bangsa maka masyarakat harus terus ditanamkan dan diperkuat ideologi Pancasila cinta tanah air dan menolak dengan tegas ideologi yang tidak sesuai dengan cita-cita kemerdekaan ujarnya saat bersosialisasi Empat Pilar MPR RI di Mojokerto. (28/08/2020)
Menurutnya, Dalam rangka menguatkan komitmen kehidupan berbangsa dan bernegara, Anggota Komisi XI DPR RI ini menegaskan bahwwa sosialisasi empat pilar MPR RI harus terus dilakukan di tengah-tengah masyarakat. Sosialisasi ini bertujuan agar masyarakat lebih mengenali dan memahami landasan ideologi, konstitusi dan komitmen kebangsaan dengan menjujung tinggi nilai-nilai keragaman.
Kegiatan berlangsung meriah dihadiri berbagai tokoh masyarakat dan organisasi pemuda. Kegiatan sosialisasi empat pilar MPR RI merupakan manifestasi tanggung jawab dirinya sebagai anggota MPR RI sebagaimana tertuang dalam pasal 5 Undang-Undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), MPR yang mempunyai tugas untuk Memasyarakatkan ketetapan MPR, Memasyarakatkan Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, Mengkaji sistem ketatanegaraan, UUD 1945, serta pelaksanaannya, dan Menyerap aspirasi masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan UUD 1945.
Beberapa poin penting yang disampaikan beliau ke peserta yang hadir adalah empat pilar MPR RI merupakan karakter bangsa yang harus dipertahankan dan dijaga dalam kehidupan sehari-hari. Pada nilai-nilai tersebut ditanamkan rasa cinta tanah air, dan mengajarkan terkait wawasan kebangsaan, serta memperkuat potensi integrasi bangsa seperti kerukunan antarumat beragama, kerukunan antarsuku, golongan dan lain sebagainya dalam bingkai NKRI. Seiring dengan perjalanan waktu dan sejarah bangsa, kini apa yang telah diperjuangkan para pendiri dan pendahulu bangsa tengah menghadapi batu ujian keberlangsungannya.
“Momentum sosialisasi ini dapat dijadikan sebagai pembangkit semangat membangun kesadaran memperkokoh persatuan, kesatuan berbangsa dan bernegara dalam hidup berdampingan dengan rukun dan damai yang dibingkai NKRI,” kata Ketua DPD Gerindra Provinsi Jawa Timur ini.
Sebagai Dasar Negara, Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa indonesia dalam proses penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan. Nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa dan memiliki nilai dasar yang diakui secara universal dan tidak akan berubah oleh perjalanan waktu.
Globalisasi dan euphoria reformasi yang sarat dengan semangat perubahan, telah mempengaruhi pola pikir, pola sikap dan pola tindak generasi penerus bangsa dalam menyikapi berbagai permasalahan kebangsaan. Pemahaman generasi penerus bangsa terkait nilai – nilai yang terkandung dalam empat pilar kehidupan berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Sesanti Bhinneka Tunggal Ika), semakin terdegradasi dan terkikis oleh derasnya nilai – nilai baru yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa. Ironisnya, sementara nilai – nilai baru ini belum sepenuhnya dipahami dan dimengerti, namun nilai – nilai lama sudah mulai ditinggalkan dan dilupakan. Tanpa disadari, generasi penerus bangsa bergerak semakin menjauh dari Pancasila sebagai jati diri bangsa yang bercirikan semangat gotong royong.