JAKARTA, Pilarnesia.com — Dalam masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) dan perpanjangan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi yang diterapkan oleh Pemprov DKI Jakarta, membuat hampir mayoritas pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) mulai memasarkan produk mereka di media sosial.
Anggota Komisi C Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta, Esti Arimi Putri berharap publik figur mulai dari politisi, tokoh masyarakat hingga artis ibukota yang memiliki jutaan follower di media sosial (medsos), untuk membantu mempromosikan produk UMKM di media sosial mereka.
“Medsos menjadi pasar baru bagi UMKM dimasa AKB. Saya mengajak publik figur mulai dari politisi hingga artis untuk bantu promosikan produk UMKM di medsosnya,” ujarnya dalam rilisnya kepada Redaksi Pilarnesia.com Senin (24/8)
Esti mengaku sudah beberapa kali menjadi bintang iklan dadakan dan ‘gratisan’ untuk mempromosikan produk UMKM warga, agar dipublish pada media sosial miliknya.
Meski beberapa tidak mengenal beberapa warga yang “meng-endorse” dirinya, Esti mengaku tetap membantu untuk meringkankan beban warga khususnya UMKM dalam mencari nafkah dimasa pandemi Covid-19.
Selain agar produk UMKM warga cepat dikenal dan cepat laku, Esti menilai langkah ini sebagai salah satu usaha membantu penyelamatan ekonomi masyarakat, yang kedepan tentunya dapat kembali menjadi pemasukan bagi Pemprov DKI Jakarta.
Sejak pandemi Covid-19, Pemprov DKI Jakarta mengalami defisit pemasukan dari restribusi. Insya Allah kedepan akan masuk seiring mulai berjalannya roda perekonomian masyarakat,” terang Esti.
Seperti diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memperpanjang masa PSBB transisi hingga 27 Agustus setelah temuan kasus positif baru atau positivity rate di Jakarta yang cenderung meningkat selama sepekan terakhir, yaitu di angka 8,7 persen.
“Kita bisa terima alasan Gubernur (Anies) memperpanjang PSBB transisi. Saya selalu tekankan 3M (menjaga jarak, mencuci tangan, menggunakan masker) setiap bertemu dengan masyarakat. Meski tidak dapat dilihat dengan kasat mata, Covid-19 itu nyata, banyak yang meninggal karenanya,” tutupnya