JAKARTA, Pilarnesia.com — Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mendorong generasi milenial untuk melakukan budi daya udang.
“Kementrian kami memang tengah mendorong generasi milenial untuk melakukan budidaya udang atau millenial’s shrimp farming,” kata Edhy Prabowo dalam kunjungannya ke Ujung Pangkah, Gresik. Untuk melihat langsung tambak milenial yang dikelola oleh kawula muda. Tambak milenial ini tidak memerlukan lahan yang luas dan modal terjangkau, tambak milenial juga praktis bisa di bongkar pasang. “Tambak milenial ini bisa menjadi solusi pada saat wabah covid sekarang ini,” jelas Edhy.
Kementerian Kelautan Perikanan (KKP) akan membantu generasi milenial dari aspek modal. Tidak hanya kaum muda, KKP pun bersedia membantu orang tua maupun pensiunan sepanjang tersedia lahan.
Edhy menegaskan, budi daya udang saat ini berbeda dengan dahulu. Jika dahulu 1 hektare hanya menghasilkan 1 ton udang, maka sekarang 1 hektare lahan mampu menghasilkan 40-an ton udang dalam setahun. Dengan syarat, harus intensif mengatur pengelolaan air dan pengelolaan limbah dengan benar.
“Kami tidak menginginkan yang terlalu tinggi. Jangankan 40 ton, hasil panen 20 ton saja sudah bisa mendapatkan untung,” katanya.
Pasar udang juga cukup terbuka di dunia, terlebih harga jual mahal. Menurut Edhy, anak muda harus melihat peluang tersebut.
Edhy menjelaskan jenis udang yang didorong untuk dibudidayakan. Mulai dari jenis udan vaname, windu, hingga merguensis. Jenis vaname yang paling produktif.
Selain itu, KKP juga tengah mendorong konsep silfo fishery atau perlindungan tanaman mangrove karena banyak ditemukan banyak daerah memiliki lahan luas, tetapi produktivitasnya rendah.
Edhy pun mengajak pemanfaatan lahannya tidak perlu semuanya. Cukup beberapa luasan yang terpenting produktif, sedangkan lainnya ditanami mangrove.
Tanaman mangrove tersebut, juga bisa untuk budi daya yang lain secara tradisional, mulai kepiting, bandeng, ikan kakap putih, maupun udang windu.
“Pengambilannya tidak boleh dikuras, cukup pakai bubu, jaring atau pancing agar bisa menjadi pendapatan pasif mereka, sedangkan pendapatan aslinya dari sistem intensif tersebut,” ujarnya