Senin, 20 Maret 2023
  • Login
PILARNESIA.COM
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Kolom Opini
PILARNESIA.COM
  • Nasional
    • Kesehatan
    • Ekonomi
    • Hukum
  • Daerah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Nusabali
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Militer
  • Parlemen
  • Politik
  • Internasional
  • Olahraga
  • PEMILU 2024
  • TANGERANG RAYA
  • Opini
PILARNESIA.COM
  • Nasional
    • Kesehatan
    • Ekonomi
    • Hukum
  • Daerah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Nusabali
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Militer
  • Parlemen
  • Politik
  • Internasional
  • Olahraga
  • PEMILU 2024
  • TANGERANG RAYA
  • Opini
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
PILARNESIA.COM
PILARNESIA.com Nasional

Karikatur Menteri & Daftar Nama Jurnalis

Peneliti Ilmu Komunikasi & Ketua KP2 - Effendi Gazali

Redaksi oleh Redaksi
08 Jul 2020 - 07:08
Pada Rubrik Nasional
Reading Time: 3 mins read
0 0
edhy prabowo
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsAppQR Code

JAKARTA, Pilarnesia.com — Salah satu pesan Maha Guru Komunikasi mendiang Denis McQuail, pada saat menguji disertasi saya, berbunyi: “Kita harus mengingatkan, mereka yang disebut pejabat publik, seyogyanya sudah selesai dengan dirinya!” Pesan itu yang langsung menggeliat, ketika sampul Majalah Tempo terbaru menampilkan karikatur Menteri Kelautan & Perikanan (KKP) sedang menelan benih lobster yang penuh sesak di mulutnya. Pemilik wajah, Edhy Prabowo bercanda santai pada beberapa rekannya: “Sudah lihat foto terbaru saya?” . Barangkali itu spirit pesan McQuail tadi. Pejabat publik sudah selesai dengan dirinya, ketika ia berhadapan dengan kritik dan analisis mengenai kebijakan publiknya.

Soal benih lobster itu sendiri, ada satu hal yang selalu saya perangi! Yakni propaganda bahwa lobster sedang terancam punah! Cuci otak itu masih terasa dominan dalam sajian media kita. Padahal kata Badan Riset KKP, tahun 2019, di Indonesia setiap tahun ada 850 MILYAR benih lobster. Badan Riset ini adalah badan yang sama pada zaman Menteri KKP sebelumnya.

BACAJUGA

Yan Mandenas Sebut Empat Pilar Kebangsaan Sebagai Tiang Penyangga Indonesia

Yan Mandenas Sebut Empat Pilar Kebangsaan Sebagai Tiang Penyangga Indonesia

4 Maret 2023
Menhan Prabowo Boyong Industri Pertahanan Lokal Unjuk Gigi di IDEX UEA

Menhan Prabowo Boyong Industri Pertahanan Lokal Unjuk Gigi di IDEX UEA

25 Februari 2023

Menhan Prabowo Dampingi Presiden Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Turki dan Suriah

21 Februari 2023

Kembali Kirim Pesawat ke Turki, Menhan Prabowo: 4 yang Dikirim Akan Tambah Kekuatan yang Sudah Ada

21 Februari 2023

Cuci otak lainnya mengenai tidak ada institusi di dunia yang berhasil membiakkan lobster sampai menghasilkan benih. Atau apa yang disebut “hatchery” . Dengan kedua fakta ini, lobster sama sekali tidak terancam punah!

Di luar isu keberlanjutan lobster itu, sebagian besar analisis dan kritik media, terasa benar. Media menginginkan proses seleksi perusahaan yang mendapat hak izin ekspor benih lobster berlangsung transparan. Kalau ada tanda-tanda awal diwarnai kelompok politisi dan rekan sendiri, tentu proses ini harus diperbaiki. Menteri Edhy Prabowo pun tidak keberatan. Walau tentu bisa juga ia meminta sabar sedikit melihat di antara puluhan izin ekspor, berapa prosentase yang nantinya terkait fakta kronisme. Di sisi lain, mengingatkan dari awal jelas merupakan tugas utama media!

DAFTAR NAMA JURNALIS.

Tiba-tiba di media sosial, beredar satu halaman daftar nama jurnalis, dalam kaitannya dengan perjalanan bersama Menteri KKP sebelumnya. Saya agak terhenyak! Setahu saya, lembaga kami, KP2 (Komisi Pemangku Kepentingan & Konsultasi Publik), pernah meminta data semacam itu kepada Humas KKP. Tapi halamannya banyak, lebih dari 10. Berisi data perjalanan tahun 2017 sampai 2019.

0eec0d81 86b3 45e6 afbf c2bb2af40fec

Tujuan KP2 memintanya adalah untuk melihat interaksi Menteri sebelumnya dengan jurnalis sebagai pemangku-kepentingan. Fakta menunjukkan bahwa Menteri KKP sebelumnya sangat tinggi popularitasnya di mata jurnalis dan medsos. Tentu hal tersebut harus dipelajari.

Sebenarnya tidak ada yang istimewa dengan data nama jurnalis itu. 1) Siapa saja bisa meminta data tersebut kepada Humas KKP, dengan permintaan biasa atau menggunakan UU Keterbukaan Informasi Publik. Karena ini menyangkut penggunaan dana publik; 2) Hal itu sudah berlalu, dan pemeriksaan keuangan KKP pun sudah selesai; 3) Pastilah ada alasan rasional kenapa terdapat sejumlah perjalanan, sejumlah jurnalis diundang, ada momentum internasional, dan kriteria tiket pesawat, hotel, bahkan mungkin uang sakunya.

Yang tidak biasa, kenapa daftar itu bisa tiba-tiba terlontar ke medsos? Momentumnya persis seperti balas dendam terhadap penampilan karikatur wajah Menteri KKP!

Perlu saya garisbawahi, di lembaga kami, data seperti itu sudah dinyatakan dalam kesepakatan amat keras, sebagai data yang tidak boleh keluar! Namun dalam penelusuran dengan Humas, kami temukan bahwa data tersebut diproses melalui interaksi berbagai bidang di KKP. Jadi bukan hanya KP2 yang memiliki data tersebut.

POTENSI BAHAYA

Ada hal yang berbahaya dari penyebaran meluas data seperti itu, yakni penyalahartian dan penyalahgunaan data tersebut untuk menurunkan derajat jurnalis dan media, dengan gaya bumi angus! Padahal, belum tentu rangkaian perjalanan itu, mengubah kebijakan redaksional media tentang fakta dan perjuangan untuk kebijakan publik.

Saat berdebat soal cuci otak bahwa lobster bisa punah, saya sempat tergoda berpikir, jangan-jangan perjalanan luks membuat beberapa jurnalis tidak mau menggali fakta bahwa lobster relatif tak akan punah dalam konteks terkini. Tapi sejalan dengan waktu, ternyata pengetahuan jurnalis semakin baik bahwa lobster relatif tak akan punah.

Lepas dari penasaran siapa yang melepas 1 halaman data nama jurnalis tersebut (dari puluhan halaman yang ada), saya yakin Menteri KKP sekarang lebih peduli segera berdiskusi dengan jurnalis yang ingin KKP lebih transparan dan lebih baik dari sebelumnya.

Membalas karikatur dengan melontar data yang tak lengkap, selain tidak menggambarkan masalah sesungguhnya, juga bukan sebuah tindakan cerdas. Terutama di tengah maraknya usaha penyelundupan benih lobster, serta di tengah keinginan sekalangan pihak untuk mengebiri media yang terus berjuang demi kebijakan publik yang riil menguntungkan nelayan dan penerimaan negara!

Minggu depan, semoga KP2 bisa mengundang bersilaturahmi dan berdiskusi antara Menteri KKP kini, Menteri KKP sebelumnya, dan teman-teman jurnalis, baik yang mendukung maupun yang kritis terhadap kebijakan KKP soal lobster. Semoga!

Tags: edhy prabowoKementerian Kelautan dan PerikananKKP
Berita Sebelumnya

Dukung Keponakan Prabowo di Pilkada Tangsel, Sufmi Dasco: Gerindra Bakal Konfirmasi ke Pihak PDIP

Berita Selanjutnya

Tangkap Hacker 1.309 Website, Polisi: Tersangka Beraksi Tidak hanya di Indonesia

Related Posts

Yan Mandenas Sebut Empat Pilar Kebangsaan Sebagai Tiang Penyangga Indonesia
Nasional

Yan Mandenas Sebut Empat Pilar Kebangsaan Sebagai Tiang Penyangga Indonesia

oleh Henry Harjo
04 Mar 2023 - 12:37
0

PAPUA, Pilarnesia.com Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra Yan Mandenas mengsosialisakan Empat Pilar Kebangsaan kepada masyarakat Desa Serui Laut, Distrik...

Baca Selengkapnya
Menhan Prabowo Boyong Industri Pertahanan Lokal Unjuk Gigi di IDEX UEA

Menhan Prabowo Boyong Industri Pertahanan Lokal Unjuk Gigi di IDEX UEA

25 Feb 2023 - 09:57
Menhan Prabowo Dampingi Presiden Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Turki dan Suriah

Menhan Prabowo Dampingi Presiden Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan untuk Turki dan Suriah

21 Feb 2023 - 18:20
Kembali Kirim Pesawat ke Turki, Menhan Prabowo: 4 yang Dikirim Akan Tambah Kekuatan yang Sudah Ada

Kembali Kirim Pesawat ke Turki, Menhan Prabowo: 4 yang Dikirim Akan Tambah Kekuatan yang Sudah Ada

21 Feb 2023 - 18:19
Kemhan dan Unhan Bantu Sumber Air 20 Desa di NTB, Prabowo: Manfaatkan dengan Baik, Jangan Dihamburkan

Kemhan dan Unhan Bantu Sumber Air 20 Desa di NTB, Prabowo: Manfaatkan dengan Baik, Jangan Dihamburkan

16 Feb 2023 - 09:00
Berita Selanjutnya
Tangkap Hacker 1.309 Website, Polisi: Tersangka Beraksi Tidak hanya di Indonesia

Tangkap Hacker 1.309 Website, Polisi: Tersangka Beraksi Tidak hanya di Indonesia

Lihat Komentar

POP PILAR

  • Presiden Jokowi Tunjuk Prabowo Garap Lumbung Pangan, Sufmi Dasco: Bentuk Pertahanan Negara di Bidang Pangan

    Presiden Jokowi Tunjuk Prabowo Garap Lumbung Pangan, Sufmi Dasco: Bentuk Pertahanan Negara di Bidang Pangan

    993 shares
    Share 993 Tweet 0
  • Perkuat Food Estate, Presiden Jokowi Tunjuk Menhan Prabowo Subianto Sebagai Penanggung Jawab

    238 shares
    Share 238 Tweet 0
  • Sufmi Dasco: Gerindra Usulkan Keponakan Prabowo Maju Pilkada Tangsel

    537 shares
    Share 537 Tweet 0
  • Papua Yang Terabaikan: Saya Pribadi Ucapkan Terima Kasih Untuk Prabowo Subianto

    331 shares
    Share 331 Tweet 0
  • Bantah Menjadi Pengusul, Sufmi Dasco: Gerindra Berencana Batalkan RUU HIP

    15 shares
    Share 15 Tweet 0
  • Menhan Prabowo Beri Nama ‘Maung’ Untuk Rantis 4×4 Teranyar Produk PT Pindad

    395 shares
    Share 395 Tweet 0
  • Gerindra Nilai Pembatalan Haji 2020 Sudah Benar, Ini Alasannya!

    117 shares
    Share 117 Tweet 0
PILARNESIA.COM

© 2020 PILARNESIA.COM

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nasional
    • Kesehatan
    • Ekonomi
    • Hukum
  • Daerah
    • Jawa
    • Kalimantan
    • Nusabali
    • Papua
    • Sulawesi
    • Sumatera
  • Militer
  • Parlemen
  • Politik
  • Internasional
  • Olahraga
  • PEMILU 2024
  • TANGERANG RAYA
  • Opini

© 2020 PILARNESIA.COM

Selamat Datang Kembali

Masuk ke akun Anda di bawah ini

Lupa Kata Sandi?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In