JAKARTA, Pilarnesia.com — Korea Utara menolak tawaran Korea Selatan untuk mengirim utusan khusus agar bisa meredakan ketegangan yang meningkat atas pembelotan yang terjadi serta menghentikan upaya rekonsiliasi, tak hanya itu Korea Utara juga mengatakan untuk memindahkan pasukan tentara ke daerah-daerah perbatasan.
Penolakan ini dikeluarkan Korea Utara sehari setelah meledakkan kantor penghubung bersama yang didirikan di sisi perbatasan sebagai bagian dari perjanjian perdamaian 2018 lalu yang dilakukan oleh kedua pemimpin negara tersebut.
The North’s Rodong Sinmun, surat kabar Partai Buruh, menerbitkan foto-foto yang menunjukkan kantor penghubung sebelum dan sesudah peledakan terjadi.
Seperti yang dilansir Reuters, ketegangan Korea Selatan meningkat bulan ini, Korea Utara mengancam akan memutuskan hubungan dengan Korea Selatan dan membalas para pembelot di Korea Selatan yang mengirimkan selebaran propaganda yang berisi kritikan pedas untukpemimpin Korea Utara, Kim Jong Un serta paham anti-Pyongyang.
Sebelumnya diketahui Korea Selatan sangat ingin meningkatkan hubungan dengan Korea Utara, dan sudah meminta kepada para pembelot tersebut untuk berhenti menyebarkan selebaran tersebut, namun mereka mengatakan akan terus melanjutkan kampanye mereka tersebut yang berisi kritikan pedas kepada Korea Utara.
Situasi yang buruk ini menyebabkan Menteri Unifikasi Korea Selatan, Kim Yeon Chul yang menjadi pengawas hubungan antar Korea meminta maaft bahkan sempat menawarkan diri untuk mundur dari jabatannya karena merasa gagal memnuhi harapan para rakyat yang menginginkan perdamain dan kemamurkan di Semenanjung Korea.