JAKARTA, Pilarnesia.com — Melalui akun Instagram @amienraisofficial, Amien Rais kritik dan sindir Jokowi, terkait new normal yang menurutnya yang salah arah dan menyesatkan.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengatakan tak sepakat apabila istilah new normal dianggap salah arah dan menyesatkan.
“Jadi salah arah dan menyesatkannya saya nggak sepakat. tapi istilahnya harus berbeda, ya tatanan hidup baru dalam keadaan new normal. Kalau menurut saya new normal itu adalah tatanan hidup baru yang kembali normal, tetapi kemudian dengan protokol covid-19 yang ketat,” ujar Sufmi dalam rilisnya kepada Redaksi Pilarnesia.com, Rabu (27/5).
Dia berpandangan bahwa new normal merupakan cara masyarakat kembali normal menjalankan kehidupan sehari-hari termasuk menggerakkan roda ekonomi dan membangkitkan industri.
Harapannya, kata dia, new normal dapat menormalkan kembali sejumlah hal di masyarakat.
Antara lain menormalkan kembali para pekerja yang menganggur di rumah, kemudian menormalkan kembali produksi pabrik-pabrik untuk mengekspor.
“Juga membuat industri strategis tetap berproduksi dan membuat pertanian serta lahan-lahan tetap produktif dengan protokol Covid-19. Sehingga dampak pandemi bisa berangsur diatasi,” ungkapnya.
Waketum Gerindra tersebut juga mengatakan new normal harus dilakukan untuk membatasi utang-utang ke luar negeri dan juga mengembalikan perekonomian Indonesia.
“New normal juga harus mengembalikan fungsi legislatif untuk pengawasan legislasi dan anggaran. Dimana penegakan hukum juga tetap berjalan dalam keadaan new normal,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, mantan Ketua MPR RI Amien Rais menanggapi istilah ‘new normal’ yang diserukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Terkait hal tersebut, Amien Rais mengingatkan pemerintah tidak membenarkan sejumlah hal negatif sebagai ‘new normal’ atau normal yang baru.
Amien Rais bicara soal New Normal (instagram @amienraisofficial)
Bahkan Ia pun berpandangan bahwa New Normal merupakan istilah yang salah arah dan menyesatkan.
Hal itu sesuai penadangan para ilmuan yang memberikan pandangan soal itu
Peryataan itu disampaikannya melalui akun Instagram @amienraisofficial pada Senin lalu (25/5).
“Nah, untung ada scientist yang mengingatkan bahwa kata-kata new normal itu sesungguhnya missleading, salah arah, dan sesungguhnya ada pengelabuan, mohon maaf, ini kata mereka dan saya setuju,” kata Amien Rais.
Amien Rais berpandangan, apa yang disampaikan para ilmuan itu sesungguhnya adalah menghancurkan normal selamanya.
Menurut Amien, normal yang biasanya adalah punya standar, norma-norma, dan pola reguler yang merujuk pada suatu referensi.
Ia mencontohkan seperti worsening situation, climate change atau global warming, kehancuran di mana-mana, naiknya sea level permukaan air laut yang makin nggak tertahankan.
“Karena itu, saudara-saudara, mereka mengusulkan jangan dipakai lagi ini, ini bisa ngelabui kita sendiri. Kita termakan oleh slogan-slogan kita, terus kemudian apa pun dianggap normal,” ucap Amien.
Skenario New Normal
Pandemi coronavirus disease 2019 atau Covid-19 yang memaksa orang-orang berdiam diri di rumah membuat ekonomi melambat.
Bahkan beberapa pelaku usaha, menghentikan total operasional mereka. Angka pemutusan hubungan kerja ( PHK) juga meningkat.
Di sisi lain, pemerintah di berbagai daerah masih memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah penularan virus Corona.
Layanan transportasi publik juga belum beroperasi normal seperti sebelumnya.
Untuk memulihkan roda ekonomi agar bisa kembali berjalan normal, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian sudah menyusun tahapan atau fase pembukaan kegiatan bisnis dan industri pasca-penyebaran pandemi Covid-19.