JAKARTA, PILARNESIA.com — Baru-baru ini Staf Khusus milenial Presiden Joko Widodo (Jokowi) Belva Devara mendapatkan tantangan debat terbuka dari Ekonom Muda, Bhima Yudhistira untuk berdebat. Bhima adalah ekonom di Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
Adapun, bahasan yang diajukan dalam perdebatan tersebut yaitu mengenai Kartu Pra Kerja hingga berbagai permasalahan yang dihadapi Indonesia di tengah COVID-19.
“Dengan surat terbuka ini ingin mengajak Belva Devara selaku Staff Khusus Presiden sekaligus Alumnus Beasiswa LPDP untuk debat terkait Kartu Prakerja, konflik kepentingan, oligarki milenial, serta permasalahan bangsa lainnya di tengah COVID-19,” ujar Bhima melalui keterangan tertulisnya, Senin (20/4).
Poster undangan debat terbuka pun, Bhima publikasikan secara online ke berbagai sosial medianya. Ia mengatakan, ajakan debat ini akan dilakukan dengan menggunakan video conference dan disiarkan live di berbagai kanal media.
“Jika bersedia menerima tantangan debat ini, maka Belva bisa menghubungi saya secara pribadi,” kata ekonom muda berusia 30 tahun itu.
Sebagai sesama milenial, Bhima pun menekankan, ajakan debat kepada Belva ini tak ada maksud kepentingan apa pun. Namun, hanya agar publik bisa memahami bahwa milenial bisa berkontribusi secara nyata bagi perekonomian Indonesia.
“Saya berharap Belva bisa memenuhi undangan ini. Waktu dan tempat saya sesuaikan dengan jadwal Belva,” pungkas Bhima.
Belva Devara memang menjadi salah satu sosok yang sedang santer dibicarakan publik. Hal itu berkenaan dengan startup teknologi berbasis pendidikan, Ruangguru, yang didirikannya.
Ruangguru jadi salah satu perusahaan yang ditunjuk pemerintah sebagai mitra penyelenggara pelatihan Kartu Prakerja lewat Skill Academy.
Banyak pihak mempermasalahkan status CEO sekaligus Founder Ruangguru ini yang kini menjabat sebagai Staf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi).