Padang, PILARNESIA.com — Anggota DPR RI asal Sumatera Barat, Andre Rosiade mempertanyakan perkembangan jalan tol Padang – Pekanbaru saat rapat bersama DPR RI Komisi VI dan PT Hutama Karya Desember 2019 lalu.
Kala itu Andre Rosiade mempertanyakan mangkraknya jalan tol Padang – Sicincin yang merupakan seksi 1.
“Mengapa jalan tol Sumatera Barat khususnya jalan tol Padang—Sicincin sepanjang 30,4 kilometer mangkrak, padahal pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 2 triliun lebih sejak 2017,” tanya Andre Rosiade saat rapat itu.
Padahal groundbreaking jalan tol Padang – Pekanbaru ini dikatakan Andre Rosiade bersamaan dengan groundbreaking jalan tol Pekanbaru-Dumai.
PT Hutama Karya sudah menargetkan pembangunan ruas tol Pekanbaru-Dumai (PekDum) rampung pada Maret 2020.
“Direktur Utama Hutama Karya, Bapak Bintang Perbowo menjelaskan beberapa kendala. Penyebabnya adalah persoalan pembebasan tanah yang berbelit-belit,” ungkap Andre Rosiade kepada TribunPadang.com usai pertemuan dengan Kapolda Sumbar, Jumat (17/1/2020).
Pada saat rapat dengan Komisi IV pun yang dihadiri Hutama Karya, Andre Rosiade mempertanyakan apakah progres tol Padang-Sicincin terhambat karena masalah harga.
Kala itu PT Hutama Karya menjawab tidak karena harga.
Dijelaskannya, tim appraisal baru, harga baru, dan masyarakat pun sudah setuju.
Ada permasalahan lain yang tak bisa disebutkan. Untuk itu, hari ini saya berinisiatif mengajak Dirut Hutama Karya untuk bertemu dengan Kapolda,” terang Andre Rosiade.
“Kita ingin minta bantuan untuk bersama-sama memberikan solusi terbaik agar terjadi percepatan pembebasan dan pembangunan jalan tol Padang-Sicincin sehingga tol Padang- Pekanbaru dapat terwujud,” ujar Andre Rosiade.