JAKARTA, PILARNESIA.com — Wacana pembentukan Pansus Jiwasraya dan Asabri kini tengah bergulir di DPR. Namun, Wakil Ketua DPR dari Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai akan lebih efektif membentuk Panitia Kerja (Panja) Jiwasraya dan Asabri dibandingkan Panitia Khusus (Pansus).
Dasco mengatakan, pembentukan Pansus membutuhkan waktu yang lebih lama.
“Kalau Pansus butuh proses yang lama sementara kita harus merespons cepat kerja pemerintah,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/1).
Diketahui, Panja adalah tim khusus di Komisi terkait isu yang hendak didalami. Sementara itu, Pansus anggotanya terdiri dari lintas Komisi untuk menelusuri sebuah kasus atau permasalahan yang menjadi sorotan publik.
Dasco mengatakan, dengan membentuk Panja, DPR bisa langsung tancap gas mendalami kasus Jiwasraya dan Asabri.
“Kita respons cepat saja dengan membentuk panja yang akan langsung kerja mengawasi. Kalau kita sekarang bicara Pansus, sekarang pemerintah sudah berada di level lima larinya, kita baru di nol,” sambung Waketum Gerindra ini.
Dasco menjelaskan, nantinya pimpinan DPR akan meminta komisi terkait untuk segera membentuk Panja. Dia mencontohkan penindakan hukum oleh Kejaksaan akan dikawal oleh Komisi III DPR, sementara supervisi dan perbaikan kinerja Jiwasraya dan Asabri akan dikawal Komisi VI.
Serta Komisi XI akan melakukan pengawasan agar polis yang tak terbayarkan bisa dikembalikan ke masyarakat.
“Menurut kami hal-hal itu yang akan segera lakukan untuk merespons kerja cepat pemerintah agar dana masyarakat bisa kembali. Kinerja yang buruk dari asuransi tersebut kemudian bisa baik dan penegakan hukum bisa berjalan,” sebutnya.
Lebih lanjut, Dasco mengatakan, sebagai pimpinan, ia akan melakukan komunikasi ke semua fraksi terkait pembentukan Panja Jiwasraya atau Asabri.
“Jadi, kita akan komunikasikan. Sebagian besar fraksi setelah melihat apa yang telah dilakukan dari segi upaya pengembalian uang, kemudian perbaikan kinerja dan perbaikan hukum, hampir semua sepakat,” tandasnya.